Selasa, 10 Januari 2012

HIRUK PIKUK KEMACETAN DIKOTA JAKARTA


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Setiap saat, setiap waktu tiada hari tanpa macet, macet, dan macet. Begitulah kira-kira gambaran ibu kota negara Republik Indonesia ini. Kemacetan sudah menjadi santapan sepanjang hari, hiruk-pikuk kendaraan berlalu lalang kian hari kian ganas. Tak ada lagi moral serta sopan santun dalam berkendara yang ada hanya egoisme masing-masing pengendara.
Kemacetan adalah hal yang sangat penting untuk dicari jalan keluarnya. Harus dilihat sebab-musababnya sebelum menentukan jalan keluar apa untuk mengatasi kemacetan. Dalam penanganan ini tentu harus dilihat secara jeli tentang segala macam hal yang terkait dengan masalah kemacetan. Kemacetan memang bukan perkara mudah dalam mengatasinya. Tapi setidaknya kemacetan bisa dikurangi sedikit demi sedikit dengan penanganan yang tepat.
Padatnya penghuni kota Jakarta, tentu menjadi salah satu hal yang menimbulkan kemacetan. Mengapa? Karena banyak penduduk daerah yang berbondong-bondong mengadu nasib di Jakarta. Dan tak sedikit dari mereka, bahkan sebagian besar dari mereka berlomba-lomba untuk memiliki kendaraan sendiri. Terlebih lagi dengan adanya persyaratan pengambilan kredit yang mudah, yang sangat memicu banyaknya orang yang tergiur untuk mengambil kredit kendaraan, entah itu sepeda motor ataupun mobil. Apa dampak itu semua? Jakarta macet! Mengapa bisa begitu? Jelas saja dengan semakin bertambahnya penghuni Jakarta, semakin banyak pula kendaraan yang akan melintas di Jakarta. Padahal jalan di Jakarta dari dulu sampai sekarang tetap sama luasnya, akibatnya, jalanan Jakarta makin lama makin tak bisa menampung lagi membludaknya kendaraan yang berlalu lalang. Akhirnya terjadilah macet dan macet di Jakarta. Dari hal ini pemerintah DKI mestinya bisa mengambil suatu kebijakan yang tepat untuk mengatasi kemacetan tersebut. Pajak tinggi bagi kendaraan yang berplat B. Kenakanlah pajak yang tinggi, atau bahkan tertinggi untuk semua kendaraan berplat B. Dengan dikenakan pajak tinggi, maka diharapkan mereka yang akan membeli kendaraan baik itu kredit ataupun membeli dengan tunai, akan berpikir dua kali lipat untuk membeli kendaraan. Dengan begitu jumlah kendaraan di Jakarta akan berkurang, yang artinya mengurangi kemacetan.
Selain itu, pemerintah DKI juga harus memperhatikan sarana transportasi umum sebagai sarana mobilitas utama masyarakat. Pengoperasian busway saat ini, juga tidak bisa mengurangi kemacetan. Malah sangat sering kita lihat busway juga terjebak kemacetan. Selain itu juga jalur busway telah memotong jalan yang telah ada. Jika jalan yang telah ada saja sudah tak mampu menampung kendaraan yang berlalu lalang, apalagi dipotong untuk jalur busway, maka bertambah banyaklah hal-hal yang menimbulkan macet.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
  1. Apa Penyebab Kemacetan?
  2. Apa saja Dampak Negatif dari Kemacetan?
  3. Apa saja Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam menangani Kemacetan di Kota Jakarta?

1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
  1. Untuk mempelajari tentang Hiruk Pikuk Kemacetan di Kota Jakarta.
  2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Penyebab, Dampak Negatif, dan Solusi Kemacetan.
  3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.





BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pengertian Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
2.2  Penyebab Kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
  • Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
  • Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
  • Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
  • Ada perbaikan jalan,
  • Bagian jalan tertentu yang longsor,
  • kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
  • Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
  • Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
  • Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
  • Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas
2.3  Dampak Negatif Kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
  • Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
  • Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
  • Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
  • Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
  • Meningkatkan stress pengguna jalan,
  • Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya
2.4  Pemecahan Permasalahan Kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

2.4.1 Peningkatan Kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
  1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
  2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
  3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
  4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
  5. Mengembangkan inteligent transport sistem.
2.4.2 Keberpihakan kepada Angkutan Umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
  1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
  2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
  3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura
  4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum.
2.4.3 Pembatasan Kendaraan Pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
  1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
  2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
  3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.
2.5  Peran Pemerintah dalam Menangani Kemacetan
Pemerintah yakin kemacetan lalu lintas di Ibu Kota DKI Jakarta dapat diatasi meskipun dilakukan secara bertahap dan tidak secara sekaligus dijalankan. Hal itu disampaikan Koordinator Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Kuntoro Mangkusubroto yang juga Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.
Oktober tahun lalu, Wapres menetapkan 17 langkah untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta. Langkah-langkah itu di antaranya, dari pengaturan kendaraan, perpakiran, electronic road pricing (ERP), pembangunan angkutan transportasi massal (MRT) dan monorel, penggunaan dan penetapan harga gas, sampai kebijakan lalu lintas.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian diambil dengan cara datang ke sumber data, menganalisis data dengan apa adanya dan Internet. Diambil juga dari berbagai situs dan website yang   merupakan  sumber rujukan data untuk relevansi penelitian.
3.1.2 Jenis dan Sumber Data
Seperti telah dijelaskan pada pada penelitian ini bahwa subjek penelitiannya adalah Kemacetan adalah hal yang sangat penting untuk dicari jalan keluarnya. Harus dilihat sebab-musababnya sebelum menentukan jalan keluar apa untuk mengatasi kemacetan. Dalam penanganan ini tentu harus dilihat secara jeli tentang segala macam hal yang terkait dengan masalah kemacetan. Kemacetan memang bukan perkara mudah dalam mengatasinya. Tapi setidaknya kemacetan bisa dikurangi sedikit demi sedikit dengan penanganan yang tepat.
3.2 Metode Analisis Data
3.2.1 Analisis Deskriptif
       Analisis tersebut memberikan penjelasan secara dialektik bahasa atau penggambaran   tentang   variabel-variabel   yang   saling   berhubungan   dan   menjadi pokok   dari   bahasan   penelitian.   Memiliki   tujuan   sebagai   pendukung   dari   hasil analisis kuantitatif.



BAB IV
SIMPULAN
Jakarta tidak boleh dilarang untuk didatangi para pendatang. Lebih baik lagi jika para pendatang dari luar negeri. Seperti kota New York dan lainnya. Kuncinya adalah tata kota yang baik dan pelebaran jalan.
Kita semua tentu mempunyai hak yang sama untuk memiliki kendaraan bermotor. Jangan dibatasi. Kenapa tidak jalannya saja yang diperlebar? Atau kerjakan sistem angkutan masal yang baik dan benar. Busway saja setengah - setengah. Monorail apalagi wacana saja, tanpa tindakan kelanjutan.
Apa perlu kita semua dilarang punya mobil? Dan naik motor saja? Biar jalannya jadi lebar. Kalau begini bukannya malah pengguna mobil yang membuat macet karena mobil memakan ruang yang lebih luas dari motor tapi kadang isinya hanya 1 orang saja.
Sudah selayaknya pemerintah DKI mulai serius untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Jangan diambil dari sisi untung tidaknya suatu proyek. Tapi lebih berpikir pada penanggulangan kemacetan. Kemacetan adalah hal yang sangat serius dan tidak bisa ditunda-tunda penanganannya. Jadi mulailah berpikir serius untuk mengatasinya, pemerintah DKI harus lebih jeli dalam penanganan masalah-masalah di Jakarta, salah satunya adalah kemacetan.

PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam islam posisi dan porsi wanita sangatlah jelas baik dalam Al-Qur`an maupun hadist yang merupakan acuan baku bagi umat islam. Banyak hadist- hadist secara jelas (eksplisit) menjelaskan bahwa wanita bertengger pada posisi yang sangat mulia dan terhormat. Seperti pada hadist nabi yang sangat populer menyatakan bahwa sorga itu berada di bawah telapak kaki ibu, itu adalah ungkapan betapa mulianya seorang ibu itu di mata Allah.
Bahkan dalam hadis lain dikatakan, ketika seorang pemuda bertanya kepada nabi " wahai rosul siapakah yang berhak pertamakali saya hormati " rosul menjawab "ibumu" lalu siapa lagi "ibumu" sampai pada jawaban yang ketiga "ibumu" dan yang terakhir kalinya "ayahmu". Siapapun akan terharu biru tak terkecuali seorang ayah walupun di situ disebutkannya terkahir kali namun penghargaan yang mendalam terhadap perempuan adalah juga merupakan kebahagian kita semua. Sebuah pelajaran bagi kita kejadian yang terjadi ketika pada masa nabi.
Seorang sahabat yang bernama jurait taat solatnya, sufi,selalu mengurung diri dalam masjid. Namun ketika saat sakratul maut datang jurait tak mampu megucapkan dan melafalkan sahadatain seperti yang ia biasa lakukan. Namun setelah di cari kuncinya mengapa itu bisa terjadi terhadap sahabat nabi yang taat solatnya serta sufi akhirnya terbongkarlah bahwa jurait tidak menghormati ibunya namun saat ibunya dirayu untuk memaafkan jurait detik itu juga jaurait menghembuskan nafasnya dengan kalimat sahadatain dan mati dengan khusnul khatimah. Tidak disangsikan lagi bahwa keberadaan ibu adalah merupakan figure yang sangat sentral dalam keluraga yang penuh degan kehangatan dan kelembutan. Tidak ada yang perlu dikotomikan antara peran ayah dan ibu keduanya saling melengkapi karena keduanya mempunyai kekurangan maupun kelebihan dan alangkah indahnya jika keduanya disinergikan untuk mendorong keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.


1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
  1. Untuk mempelajari tentang Perempuan dalam Perspektif Islam.
  2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Kedudukan, Keistimewaan dan Peran Wanita dalam Islam.
  3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

1.3 RUMUSAN MASALAH
Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
  1. Apa saja Kedudukan dan Keistimewaan Wanita dalam Islam?
  2. Siapa saja yang bisa dikatakan sebagai Wanita Islam?
  3. Apa saja Peran Wanita dalam Masyarakat?

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini disusun dengna sistematika pembahasan yang meliputi: BAB I : PENDAHULUAN Menyajikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, rumusan masalah dan sistematika penulisan; BAB II : PEMBAHASAN Membahas tentang Kedudukan dan Keistimewaan Wanita dalam Islam, Peran Wanita dalam keluarga islami dan Peran Wanita dalam Masyarakat. BAB III : PENUTUP menyajikan kesimpulan.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Kedudukan Wanita Dalam Islam
Sesungguhnya wanita muslimah memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam dan pengaruh yang besar dalam kehidupan setiap muslim. Dia akan menjadi madrasah pertama dalam membangun masyarakat yang shalih, tatkala dia berjalan di atas petunjuk Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Karena berpegang dengan keduanya akan menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan dalam segala hal.
Kesesatan dan penyimpangan umat tidaklah terjadi melainkan karena jauhnya mereka dari petunjuk Allah dan dari ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul-Nya. Rasulullah bersabda, “Aku tinggalkan pada kalian dua perkara, di mana kalian tidak akan tersesat selama berpegang dengan keduanya, yaitu Kitab Allah dan sunnahku.” (Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam al-Muwaththa’ kitab Al-Qadar III)
Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an betapa pentingnya peran wanita, baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan, mapun sebagai anak. Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Adanya hal-hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sunnah Rasul.
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah. Ini disebutkan dalam firman Allah,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali.” (QS. Luqman: 14)
Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
2.2  Keistimewaan Wanita dalam Islam
Sebagai wanita Allah menciptakan dan memberi segala keistimewaannya, cobalah kita (kaum wanita) mempelajari dari pandangan ISLAM ini dan jadikan suatu keistimewaan itu sebagai cermin hidup kita.
Bagian dari keistimewaan wanita, yang dipandang ISLAM ;
Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki dan ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W. akan hal tersebut, jawab baginda :
"Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang lelaki yang soleh.
Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka keatas tubuhnya.
Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.
Hendaklah mendahulukan anak perempuan dari pada anak lelaki. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan keturunan Nabi Ismail A.S.
Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga.
Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
Syurga itu di bawah telapak kaki ibu. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).
Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan-Nya.
Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki yang jahat.
2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baikdaripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.
Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (ASI) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.
Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah didalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.

2.3  Peran Wanita Dalam Keluarga Islami
Peran dan tugas perempuan  dalam keluarga secara garis besar dibagi menjadi peran wanita sebagai ibu, ibu sebagai istri, dan anggota masyarakat. Dalam kesempatan kali ini pembicaraan lebih ditekankan pada tugas perempuan dalam membina kesehatan mental bagi dirinya, keluarganya maupun masyarakatnya. Agar dapat melakukan peran atau tugasnya dengan baik, maka perlu dihayati benar mengenai sasaran dan tujuan dari peran itu.
            Di samping itu, perempuan harus menguasai cara atau teknik memainkan peran atau melaksanakan tugasnya, disesuaikan dengan setiap situasi yang dihadapinya. Sebagai ibu, pendidik anak-anak perempuan harus mengetahui porsi yang tepat dalam memberikan kebutuhan-kebutuhan anaknya, yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Sikap maupun perilakunya harus dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Sebagai seorang istri, wanita harus menumbuhkan suasana yang harmonis, tampil bersih, memikat dan mampu mendorong suami untuk hal-hal yang positif. Sebagai anggota masyarakat, wanita diharapkan peran sertanya dalam masyarakat.
            Keberhasilan melakukan peran di atas, tentunya bukan merupakan hal yang mudah, yang penting adalah kemauan dan usaha untuk selalu belajar.
2.4  Peran Wanita Dalam Masyarakat
Secara kodrati, wanita sebagai manusia tidak dapat melepaskan diri dari keterikatannya dengan manusia lain. Seperti kita ketahui bahwa pada dasarnya berhubungan dengan individu lain merupakan suatu usaha manusi untuk memenyhi kebutuhan sosialnya. Dari hubungan antar pribadi ini, tumbuhlah perasaan diterima, ditolak, dihargai-tidak dihargaidan diakui-tidak diakui. Di samping itu dari hubungan antar pribadi ini, manusia dapat lebih mengenal dirinya sendiri, banyak mendapatkan penilaian dan memberikan penilaian. Bergaul dengan individu lain, membuka kesempatan bagi wanita untuk dapat menyatakan diri dan mengembangkan kemampuannya.
            Suatu kenyataan bahwa dewasa ini keikut-sertaan wanita dalam mencapai tujuan pembangunan sangat diharapkan. Berbagai peran dan tugas ditawarkan bagi wanita, dalam hal ini tentunya kita harus selalu selektif jangan sampai terkecoh sehingga lupa pada kodratnya.
            Dalam hubungan antar pribadi (pergaulan) masing-masing individu diberi kesempatan untuk mengembangkan pribadinya agar dapat mendekati sempurna. Wanita, dalam bergaul memperoleh banyak kesempatan untuk menghayati proses sosialisasi itu, baik sebagai subjek atau objek dalam kehidupan bersama.
            Sehubungan dengan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan individu lain, Islam mengajarkan umatnya untuk menjalankan silaturahmi sebagai usaha untuk mempererat persaudaraan dengan sesama umat. Dari silaturahmi inilah awal tumbuhnya Ukhuwah Islamiyah, yang merupakan suatu cara untuk mencapai terwujudnya masyarakat Islam yang bersatu. Keberhasilan kita dalam menciptakan suasana yang harmonis dalam masyarakat pada umumnya, maupun sesama muslim pada khususnya dapat ditentukan oleh kemampuan untuk memberikan kasih sayang, menghindarkan diri dari sifat kasar, dengki, fitnah, dan saling curiga mencurigai. Di samping itu pergaulan kita dengan individu lain ditentukan oleh:
a.       Pengertian bahwa tiap individu mempunyai kepribadian tertentu, yang unik dan hanya dimiliki oleh individu tersebut.
b.      Pengertian bahwa tiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda dengan individu lain, hal ini akan mendasari perilakunya.
c.       Kemampuan kita untuk mengerti perasaan orang lain, toleran, dan penuh pengertian.
d.      Sikap untuk menghargai orang lain sebagai suatu pribadi dan tidak terlalu mementingkan diri kita sendiri.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
            Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an betapa pentingnya peran wanita, baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan, mapun sebagai anak. Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Adanya hal-hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sunnah Rasul.
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah.
Sungguh luar biasa Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang sempurna, dan dibekali pula dengan kodrat bagai tiang penyanggah yang slalu dibawa kemana pergi dan suatu saat nanti Allah SWT akan menggantikannya menjadi kebajikan apabila tiang itu dipergunakan dan diletakannya ditempat yang baik dan benar.