Selasa, 10 Januari 2012

HIRUK PIKUK KEMACETAN DIKOTA JAKARTA


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Setiap saat, setiap waktu tiada hari tanpa macet, macet, dan macet. Begitulah kira-kira gambaran ibu kota negara Republik Indonesia ini. Kemacetan sudah menjadi santapan sepanjang hari, hiruk-pikuk kendaraan berlalu lalang kian hari kian ganas. Tak ada lagi moral serta sopan santun dalam berkendara yang ada hanya egoisme masing-masing pengendara.
Kemacetan adalah hal yang sangat penting untuk dicari jalan keluarnya. Harus dilihat sebab-musababnya sebelum menentukan jalan keluar apa untuk mengatasi kemacetan. Dalam penanganan ini tentu harus dilihat secara jeli tentang segala macam hal yang terkait dengan masalah kemacetan. Kemacetan memang bukan perkara mudah dalam mengatasinya. Tapi setidaknya kemacetan bisa dikurangi sedikit demi sedikit dengan penanganan yang tepat.
Padatnya penghuni kota Jakarta, tentu menjadi salah satu hal yang menimbulkan kemacetan. Mengapa? Karena banyak penduduk daerah yang berbondong-bondong mengadu nasib di Jakarta. Dan tak sedikit dari mereka, bahkan sebagian besar dari mereka berlomba-lomba untuk memiliki kendaraan sendiri. Terlebih lagi dengan adanya persyaratan pengambilan kredit yang mudah, yang sangat memicu banyaknya orang yang tergiur untuk mengambil kredit kendaraan, entah itu sepeda motor ataupun mobil. Apa dampak itu semua? Jakarta macet! Mengapa bisa begitu? Jelas saja dengan semakin bertambahnya penghuni Jakarta, semakin banyak pula kendaraan yang akan melintas di Jakarta. Padahal jalan di Jakarta dari dulu sampai sekarang tetap sama luasnya, akibatnya, jalanan Jakarta makin lama makin tak bisa menampung lagi membludaknya kendaraan yang berlalu lalang. Akhirnya terjadilah macet dan macet di Jakarta. Dari hal ini pemerintah DKI mestinya bisa mengambil suatu kebijakan yang tepat untuk mengatasi kemacetan tersebut. Pajak tinggi bagi kendaraan yang berplat B. Kenakanlah pajak yang tinggi, atau bahkan tertinggi untuk semua kendaraan berplat B. Dengan dikenakan pajak tinggi, maka diharapkan mereka yang akan membeli kendaraan baik itu kredit ataupun membeli dengan tunai, akan berpikir dua kali lipat untuk membeli kendaraan. Dengan begitu jumlah kendaraan di Jakarta akan berkurang, yang artinya mengurangi kemacetan.
Selain itu, pemerintah DKI juga harus memperhatikan sarana transportasi umum sebagai sarana mobilitas utama masyarakat. Pengoperasian busway saat ini, juga tidak bisa mengurangi kemacetan. Malah sangat sering kita lihat busway juga terjebak kemacetan. Selain itu juga jalur busway telah memotong jalan yang telah ada. Jika jalan yang telah ada saja sudah tak mampu menampung kendaraan yang berlalu lalang, apalagi dipotong untuk jalur busway, maka bertambah banyaklah hal-hal yang menimbulkan macet.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
  1. Apa Penyebab Kemacetan?
  2. Apa saja Dampak Negatif dari Kemacetan?
  3. Apa saja Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam menangani Kemacetan di Kota Jakarta?

1.3 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
  1. Untuk mempelajari tentang Hiruk Pikuk Kemacetan di Kota Jakarta.
  2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang Penyebab, Dampak Negatif, dan Solusi Kemacetan.
  3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.





BAB II
LANDASAN TEORI
2.1  Pengertian Kemacetan
Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
2.2  Penyebab Kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:
  • Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan
  • Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,
  • Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan
  • Ada perbaikan jalan,
  • Bagian jalan tertentu yang longsor,
  • kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat sirene tsunami.
  • Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan lambat di lajur kanan dsb.
  • Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.
  • Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut.
  • Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas
2.3  Dampak Negatif Kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
  • Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah
  • Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,
  • Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,
  • Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,
  • Meningkatkan stress pengguna jalan,
  • Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya
2.4  Pemecahan Permasalahan Kemacetan
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

2.4.1 Peningkatan Kapasitas
Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:
  1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu memungkinkan,
  2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,
  3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu, biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.
  4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover,
  5. Mengembangkan inteligent transport sistem.
2.4.2 Keberpihakan kepada Angkutan Umum
Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:
  1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum
  2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di Jakarta dikenal sebagai Busway,
  3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis, Subway di Amerika, MRT di Singapura
  4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta, Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum.
2.4.3 Pembatasan Kendaraan Pribadi
Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:
  1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London, Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,
  2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.
  3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.
2.5  Peran Pemerintah dalam Menangani Kemacetan
Pemerintah yakin kemacetan lalu lintas di Ibu Kota DKI Jakarta dapat diatasi meskipun dilakukan secara bertahap dan tidak secara sekaligus dijalankan. Hal itu disampaikan Koordinator Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Kuntoro Mangkusubroto yang juga Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.
Oktober tahun lalu, Wapres menetapkan 17 langkah untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta. Langkah-langkah itu di antaranya, dari pengaturan kendaraan, perpakiran, electronic road pricing (ERP), pembangunan angkutan transportasi massal (MRT) dan monorel, penggunaan dan penetapan harga gas, sampai kebijakan lalu lintas.


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Data penelitian diambil dengan cara datang ke sumber data, menganalisis data dengan apa adanya dan Internet. Diambil juga dari berbagai situs dan website yang   merupakan  sumber rujukan data untuk relevansi penelitian.
3.1.2 Jenis dan Sumber Data
Seperti telah dijelaskan pada pada penelitian ini bahwa subjek penelitiannya adalah Kemacetan adalah hal yang sangat penting untuk dicari jalan keluarnya. Harus dilihat sebab-musababnya sebelum menentukan jalan keluar apa untuk mengatasi kemacetan. Dalam penanganan ini tentu harus dilihat secara jeli tentang segala macam hal yang terkait dengan masalah kemacetan. Kemacetan memang bukan perkara mudah dalam mengatasinya. Tapi setidaknya kemacetan bisa dikurangi sedikit demi sedikit dengan penanganan yang tepat.
3.2 Metode Analisis Data
3.2.1 Analisis Deskriptif
       Analisis tersebut memberikan penjelasan secara dialektik bahasa atau penggambaran   tentang   variabel-variabel   yang   saling   berhubungan   dan   menjadi pokok   dari   bahasan   penelitian.   Memiliki   tujuan   sebagai   pendukung   dari   hasil analisis kuantitatif.



BAB IV
SIMPULAN
Jakarta tidak boleh dilarang untuk didatangi para pendatang. Lebih baik lagi jika para pendatang dari luar negeri. Seperti kota New York dan lainnya. Kuncinya adalah tata kota yang baik dan pelebaran jalan.
Kita semua tentu mempunyai hak yang sama untuk memiliki kendaraan bermotor. Jangan dibatasi. Kenapa tidak jalannya saja yang diperlebar? Atau kerjakan sistem angkutan masal yang baik dan benar. Busway saja setengah - setengah. Monorail apalagi wacana saja, tanpa tindakan kelanjutan.
Apa perlu kita semua dilarang punya mobil? Dan naik motor saja? Biar jalannya jadi lebar. Kalau begini bukannya malah pengguna mobil yang membuat macet karena mobil memakan ruang yang lebih luas dari motor tapi kadang isinya hanya 1 orang saja.
Sudah selayaknya pemerintah DKI mulai serius untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Jangan diambil dari sisi untung tidaknya suatu proyek. Tapi lebih berpikir pada penanggulangan kemacetan. Kemacetan adalah hal yang sangat serius dan tidak bisa ditunda-tunda penanganannya. Jadi mulailah berpikir serius untuk mengatasinya, pemerintah DKI harus lebih jeli dalam penanganan masalah-masalah di Jakarta, salah satunya adalah kemacetan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar